Ayam Perawan Mat Lengket

Hai TemenAip, Apa Kabar ? Udah makan ?
Makan doong !
Kalau lagi di sekitaran Jakarta Timur, cari Ayam Goreng Mat Lengket deh. 

Setelah beberapa kali Gagal, pertama susah cari alamat. Kedua keabisan. Ketiga liat antriannya panjang. Bhaay

Akhirnya ngerasain juga ini Ayam Mat Lengket yang legendaris. Kalau mau kesana alamatnya di :

Jalan Raya Bekasi KM.17, RT.2/RW.2, Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13250







Petanya ada di https://g.co/kgs/MYV3KL

Berdiri sejak 1974 (ga capek tuh ya) warung makan ini berjuang terus melawan waktu dan zaman yg terus berubah.
Mengedapankan nasi uduk dan ayam kampung goreng yg masih perawan sebagai hidangan utama. Mengapa ayam perawan? Karena masih muda,  tidak alot dan aroma serta saripati ayamnya maksimal (kasihan ayam kampung yg belum mengerti cinta dan polos tak bernoda, sudah dikorbankan demi napsu manusia)
Bumbunya cukup meresap dan ayam gak cukup satu deh kayaknya. Dan digoreng tidak kering sehingga menimbulkan efek lengket. Makanya namanya Mat Lengket. Perawan – Lengket – Awww
Selain ayam,  sambalnya juara. Tidak terlalu pedas tapi balancing antara asin,  manis pedasnya bagus.  Bisa abis semangkok gue #dipelototin yg punya
Nasi uduknya mah biasa aja. Lumayan enaklah buat sehari-hari.
Selain ayam,  mereka juga menyajikan sate telur puyuh,  ati ampela,  semor jengkol,  semur tahu,  orak arik tempe
Yg menyebalkan adalah antriannya. Pernah kita kesitu pada hari minggu (kuturut ayah kekota) jam 19.25
SUDAH CLOSING karena abis. Padahal mereka buka jam 17:00!  Dan mereka jualan 400 ekor ayam tiap hari
Jadi saran kalo mau kesana ya jam 5 sore. Tempatnya cukup bersih ya cumam masih tradisional warung gitu deh. Ada di samping flyover depan pasar klender jaktim
Hj Leli yg punya juga baik kalo bayar kedia
Aku ingin kembali berlengketan bersama ayam perawan lagi ah #ditutupAgakPorno

Instagram LIVE !! 

Setelah Instagram rasa Snapchat dengan Instagram Story, sekarang muncullah Instagram LIVE !!!

Instagram LIVE adalah fitur terbaru yang muncul supaya Instagram user bisa broadcasting live sepuasnya. Sepertinya penyempurnaan dari Instagram Story yang berbatas waktu sehingga terpotong-potong.

Jadi lebih bebas toh?

Mau Instagram LIVE? Caranya gampang

1.Update Instagram anda !

2.Lalu pencet your story di kiri atas 

Happy Birthday Aludra

3. Setelah muncul panel IG Story, pilih LIVE, geser paling kiri, setelah normal, boomerang, dan handsfree

4. Start Live Video. Instagram bakal ngasi info ke followers Kita bahwa Kita lagi Live

Notifikasi akun yang Kita follow live ada di atas, ada lingkaran pink bertuliskan live yaitu Hard Rock FM, Bagus Au, Giring

5. Abis pencet Live, biasanya dia check connection dulu. Kalau lancar Jalan terus

Check connection

6. Lalu ada countdown 3..2..1

Mulai deh Instagram LIVE. Bebas may ngapain ajah. Eh asal jangan yg seronok atau SARA yah. Have fun ajah

Nanti ada notification betapa orang yang nonton. Plus mereka bisa komen juga


7. Setelah dirasa live nya selesai klik END di kanan atas latar.

Nanti ada pilihannya end atau cancel buat terus live.

8. Kalau pilih end, nanti broadcast nya selesai. Lalu ada notifikasi

Berapa orang yang ikut nonton live. Tapi ga bisa ditonton Ulang kayak Instagram Story. Mungkin berhubungan sama Bandwidth. Kalau di FB kan bisa ditonton Ulang Dan disimpan di timeline.

Kalau menurut saya Instagram makin agresif mengembangkan fiturnya. Walau ada beberapa yang sudah dipopulerkan orang lain seperti IG Story Mirip Snapchat, begitu juga fitur edit dengan filter dan stickers nya. lalu sekarang Instagram LIVE ini Mirip banget dengan Facebook live atau BiGO Live atau Live Me yang lagi marak banget sekarang, setelah Periscope yang semacam terlupakan. 
Di zaman setiap orang bisa broadcast apapun yang dia mau, kapan saja , dimana saja, aplikasi apapun bisa dipakai. 

Tapi kalau udah punya followers banyak di Instagram pasti jadi satu keunggulan tersendiri kan

Tapi namanya juga saingan kan. Kita lihat saja siapa yang maju, stuck atau ketinggalan.

Selamat Instagraman LIVE !!

Budaya Sunda dalam Goresan Batik Salem Brebes

Batik Salem

Dalam #Aiptrip ke Brebes, kami mengunjungi Kecamatan Salem untuk melihat langsung pembuatan Batik.Salem adalah nama yang cukup unik di Jawa Tengah. Yang lebih unik lagi, banyak orang di Kecamatan Salem berbahasa Sunda. Di Jawa Tengah. Unik juga ya. 

Dan kata Wikipedia, Mereka adalah penduduk asli daerah Salem. Bukan transmigrasi, bedol desa atau semacamnya. Mari kita baca dulu…

​Kecamatan Salem merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Brebes, Provinsi  Jawa Tengah, terletak di bagian Selatan paling barat dari wilayah Kabupaten Brebes 

Batas-batas wilayah Kecamatan Salem meliputi Kecamatan Banjarharjo di sebelah Utara, Kecamatan Bantarkawung di sebelah Timur, Kabupaten Cilacap  di sebelah  Selatan, serta Kabupaten Kuningan ( Provinsi Jawa Barat ) di sebelah Barat.

Semua penduduk Kecamatan Salem berbahasa dan berkebudayaan Sunda sejak berabad-abad yang lampau, sehingga mereka adalah penduduk asli di daerah ini. Pada masa lampau, daerah Salem termasuk dalam wilayah Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pajajaran. Ada sementara cerita lisan yang mengatakan bahwa penduduk Salem ada keterkaitan dengan Kejadian Perang Bubat zaman Majapahit. 

Setelah Perang Bubat, ternyata tidak seluruh punggawa/pengawal/rakyat Pajajaran mati terbunuh, dan kembali ke Jawa Barat. Ada sisa-sisa punggawa tersebut menetap diwilayah kecamatan Salem. Peninggalan penduduk pertama tersebut, sebagian dapat dilihat di situs Gunung Sagara (Lautan). Pada abad ke-19 ditemukan naskah lontar tua di situs Gunung Sagara yang menggunakan Bahasa Sunda kuna.Naskah ini dibawa bupati Brebes RAA. Tjandranegara dan diserahkan kepada seorang ahli bahasa KF. Holle untuk kemudian disimpan di Batavia. Paling tidak ada dua naskah Sunda yang terkenal, yaitu Sewaka Darma dari Kabuyutan Ciburuy, Garut dan Carita Ratu Pakuan, yang menyebutkan sendiri bahwa (isi) naskahnya berasal dari (dan hasil bertapa dari) Gunung Kumbang (1218). 

Gunung Kumbang masa lampau mungkin adalah sebuah tempat lemah dewasasana, kabuyutan, dan tempat bagi para intelektual masa kerajaan Sunda. Mungkin di sini termasuk pula Gunung Sagara, di mana Gunung Sagara terletak di lereng selatan Gunung Kumbang tersebut.Daerah Sunda di daerah Salem dan sekitarnya mempunyai perbedaan kebiasaan dengan daerah Sunda lainnya (Priangan, Banten, Karawang, dsb). Perbedaan tersebut terutama dapat dilihat dalam hal adat budaya, bahasa, detail bentuk-bentuk kesenian

Daerah Salem bentuknya seperti mangkok , dikelilingi oleh pegunungan. Pastinya memiliki banyak pemandangan indah. Sepanjang jalan kita disuguhi hijaunya sawah , pepohonan lebat yang mengademkan mata.

Memasuki kecamatan Salem, dimulai dari daerah Bandungsari, saya tidak merasa sedang berada di Jawa Tengah. Tapi merasa ada di Jawa Barat. Bahasa penduduk, aneka Spanduk sampai lagu-lagu di acara kawinan bernuansa Sunda. Lalu berasa di Cianjur. Hahahaha.
Yang menarik, penduduk Desa Bentar Sari Salem memiliki keahlian membatik yang berbeda dengan tempat lainnya. Disini ada beberapa pembatik yang memproduksi Batik khas Salem.

Kami sempat mengunjungi seorang pembatik bernama Ibu Tarkinah. Berjumpa Ibu Tarkinah, pembatik Bentar Sari , ini sangat menyenangkan. Beliau sangatlah ramah Dan bersemangat. Saat menerima kami, tangannya masih berlumur malam yang dipakai saat membatik. 

Ibu Tarkiyah yang periang

Kami dipersilakan melihat proses pembuatan batik tulis di rumahnya yang sederhana. Ibu Tarkinah sudah 30 Tahun membatik dan menurunkan keahliannya kepada Dewi putrinya.

Dewi, Ibu Tarkinah, @miss_nidy

Dengan Bahasa Indonesia berlogat Sunda dengan semangat beliau menjelaskan cara membatik di Salem kepada kami.

Dimulai dari membuat pola di Kain Mori dengan pensil. Konsumen bisa memesan motif sesuai dengan keinginan. Karena Ibu Tarkinah cukup kreatif untuk membuat motif sendiri. Walaupun punya motif-motif khas Salem dan secara konsisten memproduksinya.

Kertas buat membuat pola motif
Setelah itu menggunakan canting, motif di trace menggunakan malam atau Lilin panas.
Dewi sedang membatik

Lalu diwarnai. Batik disini diwarnai dengan pewarna alam seperti Daun Jambu,  Daun mangga, kulit mahoni , kulit jengkol dll. Tapi untuk warna tertentu, seperti biru masih memakai pewarna buatan. Proses pewarnaan bisa berlangsung beberapa kali untuk mendapatkan warna yang diinginkan.

Mewarnai

Setelah itu malam dari Batik dihilangkan. Saya lupa nama prosesnya. Tapi ini yang membuat tangan Ibu Tarkinah merah-merah karena sedang mengerjakan Batik merah ini.

Batik Salem punya motif sendiri seperti gambar bebek yg merepresentasikan Brebes, S untuk Salem, dan Kopi untuk tanaman yang banyak ditanam di sekitar Salem.

Motif Salem dengan pewarnaan kulit mahony

Kain Batik produksi Ibu Tarkinah diminati banyak orang. Terutama dari Jakarta. Dengan kemajuan teknologi, Ibu bisa berkomunikasi dengan konsumen nya via telepon atau Aplikasi WhatsApp. Jadi tidak repot bolak-balik ke Salem. 

Kalau mau pesan langsung hubungi Bu Tarkinah , alamat beliau di

Desa bentar rt4/4 kec Salem kab Brebes jawa tengah

Jalan gancib sebelah utara pasar bentar

085225113287 ( langsung Bu Tarkinah)

WhatsApp: 083844336231 dgn mba dewi


Pekerjaan Ibu Tarkinah dibina oleh Badan Ekonomi Kreatif melalui program Inovatif Dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara ( IKKON) 2016 yang dilaksanakan di lima daerah yaitu Sawahlunto ( tenun) , Lampung ( Tapis) , Brebes ( Batik)  , Rembang ( Batik) dan Ngada , Flores ( Tenun). Tujuan program ini untuk pengembangan kapasitas SDM Kreatif untuk mempercepat peningkatan kualitas produk kreatif. 

Siapa sangka di Jawa Tengah ada kebudayaan Sunda yang kental nan punya Batik yang khas ? 

Keren banget kan. Baru tau saya juga. 

Indonesia adalah negara yang punya kekayaan Alam dan juga budaya. Indonesia penuh keunikan dan ciri khas. Kadang kita harus jalan-jalan dan melihat lebih dekat untuk melihatnya.

Jalan-jalan yuk , dan dukung selalu produk dalam Negeri sendiri. 

Chitato Crunchies

Sebagai pecinta Dunia perkriukan, pasti udah biasa beli keripik Kentang. Dari banyak meek, Chitato termasuk yang paling populer di Indonesia. 

Pas ke supermarket liat ada bungkusan baru tulisannya Chitato Crunchies Hot Chilli Flavor.

Apapula ini?
Ya kita beli aja atuh, daripada penasaran

Setelah varian Asian cuisine, lalu Chitato Crispy French Fries dalam kemasan cup, Indofood Fritolay ngeluarin jenis baru, Chitato Crunchies. 

Cuman saya ga nemu rasa lain selain Rasa Cabai Pedas ini. Ada rasa lain gak ya?

Chitato Crunchies ini kemasannya lebih kecil lho dari Chitato biasa. Beratnya 23 gram ajah 
Bentuknya pun berbeda. Kalau Chitato kan kan bulat-bulat tipis. Kalau ini panjang-panjang tipis. Sesuai dengan tagline Life is never flat. 

Kayak Kentang Mustofa kalau di Bandung mah. Biasa suka ada di perasmanan kawinan.

Ya kaaan ?? 

Apakah rasanya juga sama ? Kita cicipi Yaa

Kriuk kriuk

Crunchy banget. Sesuai namanya

Ada rasa gurih, Asin, pedas.. 

Tapi kalau boleh jujur, pedasnya kurang nendang ah.

Apa mungkin toleransi pedas saya cukup tinggi ya? Jadi pedasnya Crunchies kurang berasa? Tapi rasa Hot Chilli. Cabai pedas. Ekspektasi saya tinggi dong.

Tapi mungkin rasanya disesuaikan dengan selera pasar. Ga semua orang bisa nerima kalau terlalu pedas. Yang menonjol justru gurihnya.

Cuman pasti banyak yang seneng jajanan kayak gini deh.

#laludiskusidalamhati

Saya Kasi jempol buat kreativitas Indofood Fritolay, untuk memperkaya jajaran variasi Cemilan perkriukan. Setelah Chitato rasa Indomie Goreng yang bikin heboh itu, sekarang muncul lagi Chitato Crunchies, si mungil dengan bentuknya baru.

Tapi kalau boleh usul, coba bikin Varian yang isinya lebih sehat deh. Less MSG, less salt. Menurut saya marketnya ada lho, pecinta chips perkriukan yang butuh pilihan lebih sehat. 

Penasaran sama Crunchies ? Cobain lah, tadi saya beli Rp 3400 saja. Mungil sih ya kemasannya. 

Selamat Mencoba ! 

KFC Hotz Chicken Combo, Beneran Pedas !!! 

Okay, setelah postingan soal KFC Hotz yang heboh, tapi belum sempat nyobain karena lagi diet. 

Tapi karena banyak request buat mereview menu ini, saya merasa perlu buat nyobain buat berbagi pengalaman. Penasaran juga sih. 

Akhirnya saya kebagian juga nyobain KFC Hotz Chicken Combo setelah memutuskan cuti diet. Ya wajib nyobain dong deh.

KFC Hotz warnanya merah membara

Siang tadi antrian cukup panjang di KFC Asia Plaza. Tapi karena udah penasaran, Mau gak mau, semua harus dijalani #tetepAdaAdeganLebay nya…

Sebelum saya ada sepasang muda mudi, yang tampak kesulitan dan lama banget mau pesen apa,  dan akhirnya setelah berdebat lama mereka pesen Super Besar. Gitu aja Kok lama. Gimana mau mutusin rencana masa depan ? Pilih yang pasti-pasti aja deh. Lalu nyinyir. 

Akhirnya saya bisa pesen menu yang udah lama diincar. 

“Mau pesan KFC Hotz ya Mas” ucap saya sambil nunjuk poster. 

“bayarnya pakai ini” sambil nunjukin T-Cash dari Telkomsel.

Mas KFC-nya lalu sigap mengambil Ayam Hot & Crispy, dicelupin ke Larutan Hotz Chicken, lalu ditaburi wijen. SOP nya persis seperti KFC Hot and Cheesy 

Terus saya minta ganti Pepsi jadi air mineral ajah. Biar makin sehat toh. Kan lagi diet ceritanya. #ceritanya

Karena saya bayar pake T-Cash dari Telkomsel dapat diskon deh Rp. 10.000,- , cihuy kaan. Dari tagihan Rp.33.500 jadi Rp. 23.500 ajah. Muahhahahhahaa…

Jadi setiap pembelian Paket Super Besar atau Combo Hotz dapat diskon Rp. 10.000 lumayan Pisan. Ayo isi dan pakai terus T-Cashnya #teriak2didepanCounterKFC

Lalu disodorkanlah baki berisi Nasi + Air Mineral + Hotz Chicken 

Apakah rasanya akan sama dengan KFC Red Hot Box Singapura ?

Baiklah mari kita coba..

Liat warnanya merah membara gini ya?

Lalu dicowellah ( Bahasa apa ini?) Di KFC Hotz…

Lalu Haaaaaappp…. Masuk ke mulut

Kunyahan pertama, manis…

Kunyahan kedua …Manis…

Kok ini rasanya manis agak ada sedikit rasa asemnya ya ? Kok ga pedeus ????

Kunyahan ketiga… Dhuaaarrrrrrrrrrr

Pedes pemirsaaaaaaa !!!

Ga tau tekniknya gimana , Tapi KFC pintar deh melapis rasa. 

Surprise gitu gueee !! #kagetbeneran

Tapi rasanya seru deh. Kayak dibangun pelan-pelan rasanya. Ga seketika pedas 

Makin sini pedasnya makin berasa

Huuuuh….Haaaahhhh…

Untung ada nasi ama air mineral buat menetralkan pedasnya.

Akhirnya abis juga sih si Ayam Hotz. 

Buat pecinta pedas, wajib dicoba KFC Hotz Chicken. Beneran. Sesuai dengan iklannya. Ayamnya Hotz. Ga main-main.  Hahahaha. Tapi kayaknya anak-anak mending makan yang original atau crispy aja, Jangan dikasi yang ini.

Selamat Mencoba ya

Oh Oh RM Hj.Ocoh, My Review

Hari gini banyak banget Rumah Makan Sunda yang menyajikan masakan sedap. Biasanya mereka menghidangkan ayam dan ikan goreng atau bakar, aneka pepes, aneka tumisan, aneka sambal dan yang pasti lalaban segar.

Saat #Aiptrip ke Tasikmalaya, sering mendengar soal RM Hj. Ocoh. Tapi gak sempat melulu karena letaknya yang jauh di Jalan Raya Singaparna.

Tapi ternyata oh ternyata, Hj Ocoh juga buka di Tengah Kota Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Sutisna Senjaya.

Bangunan Rumah makannya cukup modern, dengan dominasi warna hijau. Tapi karena terlalu dominan hijau, papan namanya tenggelam dan kurang menonjol. Saya hampir kelewat pas mencarinya. 

RM Hj. Ocoh menyediakan ruangan ber AC, cukup luas. Ada juga ruangan non AC, juga musholla di lantai atas. 

Sewaktu kita datang, langsung disuguhi Teh dan juga menu.

Salah satu menu andalan disini adalah Ayam Goreng dan Burung Ranca. Tertarik sih makan Burung, Tapi entah mengapa saya pilih makan Ayam saja deh. Mungkin lain kali.

Kita pesen Ayam Goreng, Bala-Bala favorite kuh, tumis genjer, mendoan, sambal dadak, Karedok Leunca, dan sambal Belut ( ini yang bikin penasaran)

Tak lama dipesan, hidanganpun datang. 

Tampilannya cukup menarik. Disajikan diatas piring melamin. Sementara sambal dan Karedok disajikan diatas piring Tanah liat. 

Yang membuat Hj. Ocoh menonjol adalah koleksi lalaban segar yang super komplit. Dari Timun, terong hijau , Suravvung, Daun Salada, sampai ke dedaunan exotic macam Daun kacang, Daun tespong. Bahkan disediakan juga kunyit Muda , lalapan jaman baheula yang jarang kita temui sekarang. 

Mari kita cubeee pemirseeeee

Ayam Gorengnya disajikan dengan Laos yang kriuk. Dagingnya empuk, bumbunya halus meresap ke dalam daging. Rasanya pas sekali. Pantes jadi jagoan Hj. Ocoh. Laosnya membantu menaikan level kesedapan hidangan ini.

Sambal dadaknya juwara. Pedas dan segaar. Menambah selera makan. Tak terasa cepat sekali habis

Karedok Leunca nya juga terpuji. Segar, pedas dan ada hint rasa pahit dari Leunca. Pahit enak ya. Bukan pahit kehidupan. 

Siapa sangka sambal belutnya kayak gini. Kirain Belut disambelin. Hahhaa. Sebel. Tapi ternyata daging Belut nya dibejek dicampurkan dengan sambal. Bagus sih buat yang geli liat Belut. 

Rasanya pedas dengan nuansa kencur yang cukup kuat, belutnya juga terasa. Pas dimakan sama nasi panas.

Bala Bala atau bakwannya manjaah. Mendoan ya juga. Lupa difoto. Seporsi dapat 5 potong. Enak.

Nah, nasi Bakulnya pulen bener. Nikmat banget dimakan dengan aneka lauk Paul yang dipesan. 

Duh lupa sama diet. Hi Diet ! Bhaaaaayyyyy !

Satu lagi yang harus disebut adalah oseng genjer nya. Enaak. Genjernya masih Muda, bumbunya minimalist tapi rasa maksimal, gurih dan lejat. 

Nasi dimakan sama Ayam goreng, tumis genjer plus Bala-Bala dicocolkan sambel dadakannya, atau sambel Belut dan atau Karedok Leunca. Nikmat Pisan.

Pedo kalau kata urang Sunda mah.

Gitu aja terus sampai habis. Hahahhahaa

Menunya. Semua serba mursidahria

Harganya termasuk murah Tapi rasanya mahaaaalll. 

Rumah Makan Sunda Hj. Ocoh Super recommended

Kalau ke Tasikmalaya jangan lupa mampir ke RM Hj.ocoh di Jalan Sutisna Senjaya no 95 atau ke cabang yang di Jalan Singaparna boleh juga tuh

Indonesia memang juara kulinernya. Yuk Kita jalan-jalan dan menikmati aneka hidangan khasnya

Telor Asin Brebes , Cemilan Enak Bikin Gemes

Terus terang selama ini saya tidak begitu paham proses pembuatan Telur Asin. Teman makan rawon ini selalu setia hadir bertumpuk di piring di meja warung rawon di samping mangkok sambal dan jeruk nipis.

Tapi sedap juga kalau dicampurkan kerupuk putih dan nasi panas. Wow Sedap !

Tapi saat #Aiptrip ke Brebes , kami sempat mampir ke Toko HTM Jaya yang selain menjual juga memproduksi Telur Asin. Toko ini ada di jalur Pantura yang ramai dilalui kendaraan besar.

Disana dijual aneka cemilan khas produksi Brebes dan daerah sekitar nya. Tapi bintang utamanya adalah TELUR ASIN !

Sekarang selain Telur Asin biasa ada juga Telur Asin Bakar dan Telur Asin Asap.

Ditemani Pak Komaruddin , pemilik generasi ke 2 penjual Telur asin HTM Jaya, kami diperagakan melihat Proses pembuatan Telur Asin di sebuah bangunan beberapa rumah dibelakang Toko.

Suasana makin dramatis dengan turunnya hujan yang deras. Sehingga kamipun masuk ke dalam Pabrik Telur Asin. ( Teteup kudu ada dramanya)

Suasana di dalam Pabrik yang seperti rumah itu agak gelap. Diterangi Lampu seadanya. Saya Lupa nanya apakah penerangan berpengaruh terhadap kualitas Telur. 

Ada dua orang pekerja yang sedang melapisi Telur Asin yang langsung dikerubuti para blogger untuk ditanya-tanya.

Langsung ditanya-tanya

Proses pembuatan Telur Asin dimulai dari pengiriman Telur Bebek segar yang dipanen setiap hari dari peternak setempat. 

Kami sempat main ke Peternakan Bebek Pak Abdillah. Disana , bebek dikandangkan dalam kandang-kandang yang cukup luas. Setiap ekor bebek bisa bertelur setiap hari mulai dari umur 6 bulan sampai dengan umur 2 tahun. Setelah itu para bebek pensiun.

Hai Bebek

Lalu bebek akan diselimuti oleh bahan campuran khusus berupa sekam, semen bata merah dan garam Kristal khusus produksi Dusun Pandansari.

Sekam

Sekam adalah sisa padi yang dibakar sehingga menyerupai Abu gosok.

Semen Batu Bata

Semen Bata merah terbuat dari bata merah yang dihancurkan sehingga halus menyerupai semen. 
Garam yang dipakai berbeda karena garamnya  hasil rebusan khusus yang terkristalisasi dari Dusun Pandansari , Kaliwingi, tempat Hutan Mangrove.

Garam Rebus

Sekam, semen bata merah dan garam laut dicampurkan menjadi sebuah adonan. 

Dengan cekatan dua pegawai menyelimuti telur-telur Bebek dengan adonan itu.

Gerakan tangannya cepat sekali. Tiap harinya seorang pegawai bisa mengasinkan 1500 Telur. Ga pegel ya ?

Udah biasa kayaknya. 

Saya ngeliatnya aja pegel. Hahaha

Setelah diselimuti dengan sekam, semen bata merah dan garam laut. Telur-telur itu dikumpulkan di dalam keranjang dan disimpan dalam ruangan khusus.

Lalu telur-telur itu akan didiamkan berselimut adonan khusus dalam ruangan itu selamat 15-20 hari. Kelebihan adonan disini, efek yang ditimbulkan adalah Sifat telur yang Masir. Asinnya pas dan teksturnya bagus. Ada beberapa perajin lain melapisi Telur Asin dengan lumpur sehingga kualitasnya kurang baik. 
Setelah 20 Hari, Telur Asin siap dibersihkan untuk diproses selanjutnya. 

Ada juga telur yang dibeli usia 10 hari untuk dipepes. Atau jadi bahan masakan berbumbu seperti Udang Telur Asin. 


Setelah adonan dibersihkan , Telur lalu direbus sampai matang. lalu Telur didinginkan, siap dijual kepada pemirsah

 Telur ini tahan 7-10 hari atau sebulan apabila di kulkas. Di HTM Jaya, sebutir Telur Asin dijual seharga Rp. 4000,-.  

Rasanya enak, Masir dan sedap dicampurkan dengan nasi panas. Saya paling suka bagian kuning telurnyaa !

Rawon mana Rawoon ?? 

Pasangan cocok buat telur Asin. 

Ternyata tidak mudah membuat Telur Asin. Kita mesti apresiasi proses pembuatannya.

Indonesia memang negara yang kaya akan kreatifitas dalam segala bidang.

Yuk Kita jelajahi Negeri ini. Masih banyak tempat menarik yang harus dilkunjungi.

Ada Apa Dengan Brebes ? My Trip to Brebes, Jawa Tengah

Beberapa minggu yang lalu diajakin beberapa teman untuk main ke Brebes.

Langsung kepikiran. “Ngapain? Mau beli Telur Asin ? Bawang ? Di pasar juga banyak kali ! ”

Tapi teman yang ngajakin berinisial VO dan IP ngasi tau kalau Brebes gak cuma Telur Asin dan Bawang Merah saja. Kalimat kuncinya adalah A Different Taste of Java

“Masak sih?” #tetepbanyakpertanyaan

Lalu Googling.

Lalu Packing.

Gak banyak ngomong.  Hahhaa. Setelah semalaman kurang tidur, bergegas saya ke Stasiun Gambir

Akhirnya berangkatlah Kami bersebelas ke Cirebon naik Kereta Api Argo Muria jurusan Semarang Tawang Pagi jam 7 dari Stasiun Gambir

Mau kemana kita ?

Perjalanan Jakarta – Cirebon ditempuh dalam jarak 2 jam 30 menitan. 

Di perjalanan kita disuguhi pemandangan sawah dan rumah penduduk. Adem deh.

Pemandangannya indah dan hijau

Tak terasa akhirnya sampailah kami di Cirebon. 

Cepet juga ya. Untung gak tidur. Kalau ketiduran, bablas sampailah Semarang. Bhayyy..
Langsung kita dijemput. Tapi sebelumnya foto dulu depan Stasiun Cirebon

Blogger goes to Brebes , Vika, Idfi, Ghana, Dian, Rizka, Tracy, Dzikri

Perjalanan dilanjutkan ke Brebes, kira-kira satu jam dari Cirebon.

Memasuki wilayah Brebes , Kita langsung makan siang istimewa dengan suguhan Sate Kambing Muda , sedap sekali ! Review nya bisa dibaca di Sate Kambing Muda Brebes

Lalu kita mengunjungi para petani Bawang Brebes. Bawang adalah kebanggaan orang Brebes. Kehadirannya sangat penting dalam kehidupan orang sana. Kami melihat cara menanam Bawang dan juga mendengarkan cerita orang disana soal Bawang. 

Bawang Brebes

Kita juga sempat melihat proses pembuatan Telur Asin yang ternyata tidak mudah. Ada beberapa proses yang harus dilakukan. Dan tidak sebentar ternyata untuk mendapatkan Telur Asin kualitas terbaik. 

Proses Pengasinan

Dan darimana datangnya teluur ??

Yak ! Dari Ayam kalau Telur Ayam. Kalau dari Bebek, ya Telur bebek.

Krik….Krik… Krik 

Mending baca tulisan soal Telur Asin Brebes langsung deh

Hai Bebek

Kita menyempatkan menemui para bebek petelur di kandangnya. Kasian mereka tidak boleh keluar. Dan Kita tidak boleh mengganggu karena bisa bikin stress sehingga bebek tidak mau bertelur. 

Ternyata Brebes, selain Bawang dan Telur Asin memiliki potensi wisata yang banyak sekali. 

Ada wisata Mangrove di Dusun Pandansari, Kaliwingi , Brebes. Ada cerita sedih yang berubah jadi kisah sukses. Dusun ini dulu hampir tenggelam karena abrasi air laut yang diakibatkan penebangan Hutan Mangrove dan juga pembuatan tambak yang berlebihan. 

Ini tadinya daratan lho. Karena abrasi jadi perairan

Seiring dengan berjalannya waktu Alam semakin Rusak. Air laut semakin dalam masuk ke darat. Penduduk pun hampir mengungsi. 
Tapi berkat ketekunan Pak Rusjan, mantan Kepala Desa menanam Mangrove, dan giat mengajak warga menanam Mangrove, kawasan ini bangkit kembali. Perlahan 200 hektar menjadi Hutan Mangrove lebat kembali. Selain menahan abrasi, juga bisa jadi rumah ikan. Sehingga keseimbangan Alam perlahan membaik. Malah menjadi daerah pariwisata. 

Mangrove di Pandansari

Kita juga sempat melihat proses pembuatan Batik khas Salem Brebes. Berbahan dasar Kain Mori, kebanyakan kainnya diwarnai dengan pewarna alami.

Brebes juga memiliki beberapa tempat wisata baru yang bakal menjadi tujuan wisata hits dan instagramable

Ada Panenjoan Salem , sebuah tempat dengan pemandangan yang keren banget. Dikelilingi Hutan Pinus, banyak tempat foto yang keren. Sayang agak mendung tapi tetep keren kok. 

Panenjoan Salem baru dibuka optimal bulan September 2016, dan mulai menarik perhatian wisatawan. Disana disediakan aneka platform buat foto-foto. 

Kalau suka bermain air, Jangan sampai ketinggalan main Body Rafting di Ranto Canyon. Kita bisa ber body rafting dengan jalur sepanjang 750 meter. Sayang cuaca tidak memungkinkan kita buat body rafting kemaren.

Kalau ingin tempat komplit permainannya, coba ke Kalibaya. 

Disana ada aneka macam fasilitas kegiatan seperti berkuda, ATV, Motor Trail, Motor Trail, ayunan Angkasa, flying fox sampai aneka tempat bermain anak. Disana kita bisa melihat Waduk Malahayu dari kejauhan.

Tempat ini sangat menarik dengan segala kelebihannya. Pemandangan indah, udara segar dan perasaan gembira saat berada disana.

Yang membanggakan adalah kebanyakan dari tempat wisata ini dimulai dari masyarakat sendiri. Mereka berinisiatif memajukan tempat wisata masing-masing. Mereka juga mengelola sendiri dengan segala keterbatasannya. Salut untuk Brebes dengan Semangatnya.

Ayo Kita jalan-jalan keliling Indonesia. Masih banyak tempat keren yang bisa kita kunjungi.

Sate Kambing Muda Brebes , My Review

Pas #AipTrip bersama kawan-kawan blogger ke Brebes kemarin Kita sempat mencicipi Sate Kambing Muda khas Brebes dan Tegal.

Hidangan ini terkenal di wilayah ini. Dan pedagangnya cukup banyak sepanjang jalan. 

Idfi dan Bena begitu gembira menerima Sate Kambing Muda

Kami mengunjungi ​Sate Kambing Muda Khas Brebes Ibu Sri. Mereka punya 3 cabang di wilayah Brebes. 

Maap Bang Sate, potonya gelap hahah

Ada banyak hal yang baru saya tau soal dunia persatean disini.

Ada beberapa jenis Daging untuk disate. Ada Sate Batibul alias daging kambing berumur bawah tiga Bulan, dan ada kategori juga Sate Balibul alias daging kambing berumur bawah lima Bulan.

Daging digantung supaya awet dan diolah saat konsumen pesan

Inilah kenapa disebut Sate Kambing Muda. Karena menggunakan daging kambing muda. Tapi cocok buat orangtua dan muda

Sate Bu Sri dibuat dari kambing betina berumur 5 bulan dari peternak desa sekitar warung 

Kenapa betina ?

 Karena kambing jantan biasanya dipakai untuk aqiqah dan kurban. Harga kambing jantan lebih mahal karena nilainya lebih dari sisi keagamaan. 

Peternak fokus ke Kambing jantan saat Hari Raya Idul Adha karena permintaannya banyak. Masuk akal sih. 

Sate Kambingnya dibakar langsung saat akan dihidangkan. Tak butuh waktu lama untuk membuatnya. Dihidangkan panas-panas.

Warung Sate Bu Sri menyajikan Sate dengan hidangan pendamping Tahu dan Tempe. Kalau mau bisa pesan Sop Kambingnya juga

Bumbu kacangnya istimewa. Karena dicampur cabai rawit. Kalau dari tampangnya biasa aja. Tapi pas diicip, 

Dhuarrrr

Diantara rasa creamy sambal kacang, manisnya kecap ada rasa pedas menyeruak. 


Kejutan yang menyenangkan. Tak Kuduga. Memang ciri khas Brebes, A different taste of Java deh. 

Membuat hidangan menjadi makin Sedap. Ternyata di dalam sambal kacangnya dimasukan cabe Rawit giling. Jadi tidak terdeteksi kehadirannya. Baru dirasa pas di lidah.

Daging Satenya bertekstur lembut tak berbau. Lezat dipadu dengan bumbu kacang dan kecap.

Inilah kelebihan Sate Kambing Muda. Tidak ada bau prengus Kambing dan dagingnya tidak alot.

Ditambahkan potongan tomat segar dan Bawang Bima Brebes yang terkenal itu , Hidangan Sate Kambing Muda semakin sedap disantap.

Ada teknik untuk membuat daging lebih sedap aroma dan teksturnya. Diantara potongan Daging sate ditusukkan juga potongan daging yang berlemak. Saat dibakar, lelehan lemak kambing melembutkan daging dan memberi aroma.


Sop Kambingnya juga enak. Yang menarik ada nuansa manis didalam kuahnya. Rempah-rempahnya terasa . Diisi dengan aneka potongan bagian dari Kambing dan juga tulang lunak. Karena Kambingnya masih Muda, otomatis semuanya serba empuk Dan gak alot.

Saya dan kawankawan blogger asik makan Sate dan hidangan lain sampai habis. Benar-benar enak. Pengennya nambah terus. Terus gendut deh.

Dalam sehari, dibutuhkan 3 ekor Kambing untuk memenuhi kebutuhan 3 warung Bu Sri.Kalau Lebaran malah bisa habis 10 ekor. 

Okay, karena nulis ini bikin ngacay, saya setop  saja dulu. Kesimpulannya , emang yang muda-muda itu lebih enak #kesimpulanAneh #Ngarang

Silakan mampir dan mencicipi Sate di Warung Bu Sri, Jalan Ahmad Yani , Ketanggungan , Brebes,  Jawa Tengah

Sampai Jumpa di #Aiptrip selanjutnya

Bernostalgia di Kereta Senja di Tanah Sunda

Sudah lama rasanya saya tidak naik kereta dari Stasiun Bandung.Kehadiran Jalan Tol Cipularang menguasai jalur perjalanan dari dan ke Kota Bandung.

Perjalanan Jakarta Bandung bisa ditempuh dalam waktu 2-3 jam saja. 

Sehingga Moda kereta api yang biasa saya pakai menjadi semacam terlupakan. Padahal dulu zaman kuliah jadi transpotasi utama kalau ke Jakarta. Turunnya di Stasiun Jatinegara.

Jadi kesempatan berkereta api sore itu dari Bandung ke Jakarta jadi semacam reunian. Reunian sama gerbong ?

Hahahaha

Tapi memang perjalanan Kereta Api Jakarta – Bandung banyak kenangannya. Zaman dulu ingetnya banget buru-buru ke Stasiun Bandung takut ketinggalan Kereta Api. Deg-degan dapat Tiket tidak nya? Karena penggemar Kereta Api sangat banyak. 

Dulu naik Kereta Bisnis Parahayangan pake kipas angin, lalu muncul Kereta Api Argo Parahyangan yang ber AC.
Kalau tempat duduk habis , Harus siap-siap duduk di lantai Kereta Api selama perjalanan. Dulu masih bisa naik walau tidak dapat tempat duduk. Sekarang tidak. Semua dapat tempat duduk.

Kalau ga mau kotor Harus siap-siap menyenangkan semacam bantal tipis untuk alas duduk. Dan siap-siap berburu tempat enak buat duduk. 

Entah itu di pojokan atau di Gerbong Restorka, tempat mereka menyiapkan hidangan khas berupa nasi goreng atau Nasi Bistik Sapi. Yang kalau boleh jujur rasanya biasa aja, tapi waktu itu enak banget. Hahha

Sekarang Restorka muncul dengan kemasan Baru. Makanan tidak disajikan di piring tapi di tempat plastik yang higienis. Menunya dari Ayam Penyet, Nasi Goreng, Nasi Rames, Bakso, dan Nasi Bistik hilang. Huhuhu.

Lalu ada masanya ketika Hoka-Hoka Bento hadir di Stasiun dan mewarnai perjalanan dengan lebih nikmati . Biasanya Bento bisa dibungkus buat dimakan di atas kereta.

Sebenarnya ada rasa kurang enak kalau bekal Hokben ke dalam gerbong. Soalnya kalau bungkusnya dibuka, aroma masakan Jepang langsung menyeruak kemana-mana. Mengontaminasi udara dengan bebauan sedap chicken eggroll, Chicken Teriyaki dll. Mau berbagi, cuman dikit juga kan. Paling nawarin doang. Pas kita makan sih enak.

Nah kalau kejadiannya Kita di posisi mencium aroma enak dan gak berbekal Hokben ?

Nelan ludah deh. Hahahaha. Sering soalnya.

Stasiun Kota Bandung sekarang lebih rapi. Lebih banyak Toko. Pengaturannya juga lebih baik. Ada antrian untuk beli Tiket, antrian print boarding pass.

Perjalanan dengan Kereta Api paling bagus kalau Pagi atau siang. Kalau malam pemandangannya kurang keliatan. Sebuah hiburan sendiri melihat keindahan Alam Tanah Pasundan di sepanjang jalan.

Yang seru kalau lewat terowongan panjang…. Berasa banget

Kalau malam , Gelap…


Oh iya sekarang Ticket Kereta Api bisa dibeli dimana aja. Bisa di Indomaret, Aplikasi KAI , Situs KAI, dan di Stasiun untuk jurusan mana saja. 

Tapi sekarang naik kereta tidak cukup pakai Tiket saja. Harus ada boarding pass nya Pemirsah..Udah kayak pesawat. 

Ada Kode booking di tiap pesanan. Yang bisa Kita masukan ke alat pencetak boarding pass di stasiun. Atau kalau punya Tiket tinggal scan aja barcode nya. Lebih mudah. Semuanya bisa Kita lakukan sendiri.

Naik Kereta sekarang nama penumpang harus sesuai dengan nama di KTP. Kalau gak sama , Bhaaaaayyyyy !!!

Zaman dulu nama ga ngaruh, yang penting pegang Tiket. Dulu sempet jual Tiket karena ga jadi berangkat. Zaman sekarang mah mana bisa.

Saya Harus akui Dunia perkeretaapian Kita sekarang lebih baik dibandingkan dulu.


Gimana? Mau nostalgiaan naik Kereta ?